Hari ini, bel sekolah lebih cepat berbunyi. “Kriiinggggg”
“Kenapa hari ini rasanya aneh ya?” tanya Lusy heran.
“Entahlah. Di kelas hanya kita bertiga” jawab Mark.
Setelahnya, ada sebuah cahaya di ujung kelas, dan cahaya itu menghilang.
“Cahaya apa itu?” Mark bertanya.
“Teman-teman, lihat! Ada sebuah pintu. Sepertinya itu pintu ajaib,” ujar Ciby.
Karena mereka penasaran, mereka masuk ke dalam pintu tadi. Ketika mereka masuk ke dalam, ternyata itu pintu ajaib yang mengantar mereka bertiga ke dalam negeri dongeng.
“Wah, ternyata ini sebuah negeri dongeng,” kata Ciby dengan senangnya.
“Iya. Benar. Mari kita jelajahi,” ajak Mark.
“Tapi ini negeri asing. Kita tidak boleh sembarangan,” jelas Lusy.
“Iya juga sih,” sambung Ciby.
“Lupakan saja. Lagi pula ini asyik kan,” ujar Mark.
Karena ucapan Mark, mereka tetap menjelajahi negeri dongeng itu.
“Ini baru keajaiban sihir,” kata Ciby.
“Teman-teman, kita sudah cukup lama di sini. Mari kita kembali,” ajak Lusy.
“Baiklah,” kata Marka dan Ciby dengan kompaknya.
Mereka bertiga kembali ke pintu ajaib tadi dan masuk ke dalamnya. Semua berubah. Keadaan sekolah kembali biasa.
Sesampainya di sekolah…
“Wah semua kembali seperti biasanya,” kata Ciby.
“Iya, jadi biasa,” sambung Lusy.
Setelah itu, pintu ajaib menghilang. Namun, Lusy, Ciby dan Marka tetap ingat dengan negeri dongeng tadi.
0 Comments